mengisi jantung sunyiku;
yang setiap detaknya ialah cinta,
yang setiap detiknya ialah doa
detak waktu menjelma jemari yg terulur santun ke jantungmu.
menuntun usia,
meraba geletar senja di dada kita
Tuangkanlah detik waktu,
ke nganga jantungku;
sebab usia serupa gelas-gelas kosong,
haus akan bahagia mu
Suaramu,
seakan sapu tangan yang selalu rela,
menyeka airmata ku
dan terlihat senyum itu tiba-tiba
saja aku dihantui tubuh-tubuh
yang kuciptakan dari rumah-rumah
di dalam matamu.
terima kasih kamu.